20 April 2025
Terungkap! Pembunuhan di Dumai karena Utang, Pelaku Ditangkap Polisi

Sumber: merdeka.com

Konten Bebas – Kasus pembunuhan yang menggemparkan warga Bukit Nenas, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, akhirnya berhasil diungkap oleh kepolisian. Seorang pria bernama Wahyu Ade Saputra (27) diamankan oleh tim gabungan Satreskrim Polres Dumai dan Polsek Bukit Kapur setelah terbukti menghabisi nyawa seorang ibu rumah tangga bernama Munasiah (55). Tragedi ini berawal dari rasa sakit hati yang dipendam oleh Wahyu karena orang tuanya sering ditagih utang oleh korban. Kedua keluarga tersebut diketahui tinggal bertetangga, dan Munasiah memiliki sebuah warung tempat keluarga Wahyu sering berbelanja. Namun, utang yang belum terbayarkan menjadi pemicu tindakan keji tersebut.

Setelah mendapat laporan dari masyarakat, tim kepolisian yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Polres Dumai, AKP Kristopel, segera melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Pada malam Selasa (18/2), sekitar pukul 21.00 WIB, seorang warga bernama Sri Hartati baru saja pulang kerja dan mendapati rumahnya dalam keadaan gelap. Saat masuk ke dalam, ia dikejutkan oleh pemandangan mengerikan—ibunya, Munasiah, sudah tergeletak tak bernyawa dengan luka di tangan serta mulut yang tersumpal kain. Kepanikan melanda, dan Sri langsung meminta pertolongan warga sekitar. Tidak butuh waktu lama, kabar ini sampai ke Polsek Bukit Kapur yang kemudian meneruskan penyelidikan bersama tim Satreskrim Polres Dumai.

Tim kepolisian segera mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta memeriksa barang bukti yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP). Berdasarkan hasil investigasi, identitas tersangka akhirnya terungkap. Sosok yang bertanggung jawab atas kematian Munasiah ternyata adalah Wahyu Ade Saputra, yang tak lain merupakan tetangganya sendiri. Setelah mengetahui identitas pelaku, tim gabungan bergerak cepat. Sekitar pukul 02.00 WIB, pada Rabu dini hari, Wahyu berhasil diamankan di rumahnya. Saat diinterogasi, ia mengakui semua perbuatannya dan langsung dibawa ke kantor polisi untuk proses lebih lanjut.

Berdasarkan pengakuan Wahyu, peristiwa berdarah ini berawal dari rasa sakit hati yang dipendamnya. Pada siang hari sebelum kejadian, tepatnya pukul 11.00 WIB, Munasiah kembali menagih utang orang tuanya saat Wahyu datang berbelanja di warung korban. Hal itu membuatnya tersinggung dan memicu niatnya untuk menghabisi nyawa korban. Malam harinya, Wahyu mendatangi rumah Munasiah dengan membawa sebilah pisau besi. Tanpa basa-basi, ia langsung menusuk kepala korban sebanyak dua kali hingga korban kehilangan kesadaran. Namun, saat korban tersadar kembali, pelaku yang masih dalam keadaan emosi menyeretnya ke dapur dan kembali menusuknya. Agar korban tidak bisa berteriak meminta tolong, Wahyu kemudian menyumpal mulutnya dengan kain. Tak berhenti di situ, ia juga menggunakan pisau cutter yang diambil dari dapur korban untuk menyayat urat nadinya, memastikan korban tidak bisa selamat. Setelah melakukan aksinya, Wahyu meninggalkan korban dalam kondisi mengenaskan. Namun, pelariannya tidak berlangsung lama karena polisi bergerak cepat mengungkap identitasnya.

Dalam proses penyelidikan, sejumlah barang bukti berhasil dikumpulkan oleh kepolisian. Barang-barang tersebut di antaranya uang tunai sebesar Rp360.000, sebilah pisau dapur, pisau cutter, handphone milik korban, serta sejumlah barang pribadi pelaku seperti baju kaos dan celana jeans. Seluruh barang bukti tersebut kini telah diamankan dan digunakan dalam proses penyidikan lebih lanjut.

Kasus ini menjadi perhatian khusus kepolisian karena sifatnya yang tergolong pembunuhan berencana. Berbagai langkah telah dilakukan, mulai dari olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi, hingga penyitaan barang bukti. Selain itu, penyidik juga melakukan gelar perkara untuk memperkuat dakwaan terhadap pelaku. Wahyu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan akan menjalani proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat bahwa konflik kecil sekalipun bisa berujung pada tragedi jika tidak diselesaikan dengan cara yang bijak. Polisi mengimbau agar masyarakat selalu mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan masalah tanpa kekerasan, agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *