
Sumber: antaranews.com
Konten Bebas – Upaya pemerintah dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia semakin diperkuat dengan adanya program Capacity Building melalui platform Kampus UKM. Wakil Menteri UMKM, Helvi Moraza, menegaskan bahwa program ini telah menjadi salah satu kunci utama dalam mengantarkan produk lokal Indonesia menembus pasar internasional.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan oleh Kementerian UMKM di Jakarta pada Jumat, disampaikan bahwa berbagai kegiatan yang dilaksanakan di bawah program Kampus UKM bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas para pelaku usaha. Fokus utamanya terletak pada proses standardisasi dan sertifikasi produk dengan mengusung slogan Go Standar, Go Digital, Go Ekspor.
Helvi menjelaskan bahwa setiap jenjang program di platform Kampus UKM dirancang secara sistematis, meliputi kegiatan seperti webinar, bimbingan teknis (bimtek), asistensi dan sertifikasi, penyusunan kertas kerja, hingga studi kasus. Sebelum peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, dilakukan proses kurasi ketat untuk memastikan bahwa para pengusaha yang terlibat benar-benar memiliki komitmen dan keseriusan dalam mengembangkan usahanya.
Langkah-langkah standardisasi terhadap proses produksi serta digitalisasi produk juga diterapkan sebagai upaya mempersiapkan UMKM menghadapi persaingan di pasar global. Dengan penerapan standar yang jelas dan penggunaan teknologi digital, produk lokal diharapkan mampu meningkatkan daya saing, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Selain itu, pengusaha UMKM terpilih juga difasilitasi untuk bertemu dengan calon pembeli potensial melalui program Onsite Business Matching (OBM). Program ini menjadi wadah strategis bagi pelaku UMKM untuk membangun jaringan bisnis dengan pihak internasional dan memperluas akses pasar mereka.
Pada tahun 2024, OBM dijadwalkan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada September 2024 dengan diikuti oleh 34 peserta UMKM, yang berkesempatan bertemu dengan 9 calon pembeli internasional dari berbagai negara seperti Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Afrika Selatan, Jerman, dan Arab Saudi.
Sementara itu, tahap kedua yang digelar pada Desember 2024 diikuti oleh 30 pelaku UMKM dengan menghadirkan 12 pembeli potensial dari Malaysia, Thailand, Filipina, Australia, Hongkong, dan Uni Emirat Arab.
Hasil dari program OBM menunjukkan capaian yang signifikan. Pada tahap pertama, sebanyak 29 Sales Contract (SC) berhasil ditandatangani dengan nilai transaksi mencapai 41.800 dolar AS. Sementara itu, pada tahap kedua, terdapat 24 Sales Contract dengan nilai transaksi sebesar 570.360 dolar AS. Secara keseluruhan, total transaksi dari kedua tahap OBM pada tahun 2024 mencapai 612.160 dolar AS, atau setara dengan lebih dari Rp9,79 miliar.
Selain mendorong peningkatan transaksi ekspor melalui OBM, Helvi Moraza juga melakukan pelepasan ekspor secara simbolis untuk 22 produk UMKM yang akan dikirimkan ke Filipina. Momen ini menjadi bukti nyata bahwa program yang dijalankan oleh pemerintah mampu membuka peluang besar bagi para pelaku UMKM untuk memasuki pasar global.
Sementara itu, Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM, Temmy Satya Permana, menegaskan bahwa keberhasilan ekspor perdana ini tidak lepas dari dukungan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Lembaga ini berperan penting dalam memberikan dukungan finansial yang memungkinkan pengusaha UMKM untuk memperluas jangkauan pasar mereka di kancah internasional.
Program Kampus UKM tidak hanya menjadi sarana pelatihan, tetapi juga mendorong transformasi digital serta mengedepankan standar internasional dalam produksi. Dengan adanya pelatihan yang komprehensif, pelaku usaha didorong untuk memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi bisnis, dan memenuhi standar global yang dibutuhkan untuk bersaing di pasar internasional.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dapat menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan UMKM di Indonesia. Diharapkan, inisiatif ini dapat terus diperluas, sehingga semakin banyak pelaku usaha lokal yang mampu bersaing di pasar dunia, membawa nama Indonesia semakin dikenal melalui produk-produk berkualitas tinggi.
Dengan keberlanjutan program seperti Kampus UKM dan dukungan ekspor yang terintegrasi, UMKM Indonesia berpotensi menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional di era globalisasi.