5 Agustus 2025
Mesir dan Negara Arab Siap Rekonstruksi Gaza dalam Tiga Tahun

Sumber: antaranews.com

Konten Bebas – Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, menyatakan bahwa Mesir bersama negara-negara Arab lainnya memiliki kemampuan untuk menyelesaikan rekonstruksi Jalur Gaza yang hancur akibat agresi Israel dalam kurun waktu tiga tahun. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers rutin yang digelar oleh Pemerintah Mesir pada Rabu (19/2).

Menurut Madbouly, proses rekonstruksi Jalur Gaza diperkirakan membutuhkan waktu hingga tiga tahun, tetapi dengan dukungan Mesir dan negara-negara Arab, pembangunan tersebut dapat diselesaikan dalam rentang waktu yang sama. Mesir sebelumnya juga telah menegaskan komitmennya untuk segera mengumumkan rencana rekonstruksi Gaza yang tetap memastikan wilayah kantong tersebut berada di bawah kendali rakyat Palestina.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyusun rencana rekonstruksi yang bersifat komprehensif dan mencakup berbagai aspek penting bagi pemulihan Gaza. Rencana ini tidak hanya menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga memastikan kesejahteraan masyarakat Palestina pasca-konflik.

Gencatan senjata yang telah diberlakukan di Jalur Gaza sejak 19 Januari 2025 memungkinkan adanya pertukaran sandera Israel yang berada di Gaza dengan tahanan Palestina yang sebelumnya ditahan di penjara Israel. Kesepakatan gencatan senjata ini sendiri berhasil dicapai melalui peran mediasi yang dilakukan oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat pada 15 Januari 2025.

Sejak kesepakatan tersebut diberlakukan, telah dilakukan enam kali pertukaran tahanan dalam tahap pertama gencatan senjata. Pada tahap ini, sebanyak 33 sandera Israel dibebaskan dengan imbalan sekitar 1.500 tahanan Palestina dalam kurun waktu 42 hari. Selain itu, jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Jalur Gaza juga mengalami peningkatan signifikan. Setidaknya 600 truk bantuan, termasuk 50 truk yang membawa bahan bakar, dikirimkan setiap hari sejak hari pertama gencatan senjata diberlakukan.

Selain memastikan tersedianya bantuan kemanusiaan, gencatan senjata tersebut juga membuka peluang bagi warga Gaza yang sebelumnya mengungsi di wilayah selatan untuk kembali ke wilayah utara Gaza. Langkah ini memberikan kesempatan bagi masyarakat Gaza untuk mulai membangun kembali kehidupan mereka setelah mengalami kehancuran akibat agresi yang terjadi.

Dengan adanya komitmen dari Mesir dan negara-negara Arab lainnya, proses rekonstruksi Jalur Gaza diharapkan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efektif. Masyarakat internasional kini menantikan langkah konkret yang akan diambil dalam mewujudkan pembangunan kembali wilayah tersebut demi masa depan yang lebih baik bagi rakyat Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *