
Sumber: antaranews.com
Konten Bebas – Kementerian Transmigrasi (Kementrans) tengah menjajaki kerja sama strategis dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam upaya memperkuat sumber daya manusia (SDM) di wilayah transmigrasi. Program yang diusung, yaitu Transmigrasi Patriot, dirancang sebagai wadah bagi akademisi untuk berkontribusi dalam pembangunan kawasan transmigrasi.
Menteri Transmigrasi (Mentrans), Iftitah Sulaiman Suryanagara, menyampaikan bahwa melalui kolaborasi dengan Kemendiktisaintek, program ini diharapkan dapat berjalan secara optimal. Menurutnya, Transmigrasi Patriot tidak hanya akan menjadi pusat pengembangan SDM unggul, tetapi juga berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di daerah transmigrasi. Selain itu, program ini diproyeksikan mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Regulasi dan kajian terkait program ini masih dalam tahap penyelesaian, dan Kementrans berharap pelaksanaannya dapat segera diresmikan dalam waktu dekat. Langkah ini diambil untuk memastikan program berjalan dengan dasar hukum yang kuat serta dapat memberikan manfaat maksimal bagi wilayah transmigrasi.
Sebagai bagian dari persiapan, Kementrans telah mengadakan diskusi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan guna memperoleh dukungan dalam bentuk beasiswa bagi peserta Transmigrasi Patriot. Dari hasil pertemuan tersebut, Menteri Keuangan dinyatakan memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Beasiswa tersebut nantinya akan digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM yang akan berpartisipasi dalam program tersebut.
Dalam pandangan Mentrans, pembangunan SDM lokal harus menjadi prioritas utama sebelum industrialisasi dan hilirisasi dapat berkembang di wilayah transmigrasi. Ia mengibaratkan strategi ini dengan pepatah, “Datangkan gulanya, maka semut akan berdatangan dengan sendirinya.” Dengan kata lain, apabila kualitas SDM meningkat, maka investor akan lebih tertarik untuk menanamkan modal dan mengembangkan industri di daerah transmigrasi.
Dukungan terhadap program Transmigrasi Patriot juga datang dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto. Ia menyatakan bahwa kementeriannya akan segera menyusun regulasi yang diperlukan serta melakukan koordinasi dengan berbagai perguruan tinggi untuk mendukung implementasi program ini.
Sebagai langkah awal, pilot project dari Transmigrasi Patriot akan segera dijalankan setelah regulasi dan aturan yang relevan dirampungkan. Dalam tiga hingga empat bulan ke depan, program ini direncanakan untuk memasuki tahap awal penilaian dan penjaringan peserta dengan dukungan dari LPDP serta kesiapan dari Kementerian Transmigrasi.
Melalui kerja sama lintas kementerian ini, diharapkan SDM di kawasan transmigrasi dapat berkembang secara signifikan, sehingga mampu menarik lebih banyak peluang investasi dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Program Transmigrasi Patriot pun diharapkan menjadi model sukses dalam membangun kemandirian dan kesejahteraan masyarakat di wilayah transmigrasi.