
Sumber: merdeka.com
Konten Bebas – Jembatan yang menghubungkan Perumahan Kemang Pratama di Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, mengalami amblas sejak Selasa (4/3). Peristiwa ini terjadi akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut serta derasnya aliran air yang menyebabkan struktur jembatan mengalami kerusakan.
Jembatan sepanjang 50 meter tersebut awalnya mengalami amblas dengan diameter sekitar lima meter. Namun, seiring berjalannya waktu, kerusakan semakin meluas hingga mencapai tujuh meter dengan kedalaman lima meter. Kondisi ini membuat akses warga yang biasanya menggunakan jalur tersebut menjadi terganggu dan terpaksa mencari rute alternatif.
Plt Sub Koordinator Pemeliharaan Jalan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Ridwan Muarif, menjelaskan bahwa saat pertama kali dicek, lubang yang muncul masih relatif kecil. Namun, karena derasnya arus air yang terus mengikis tanah di sekitar jembatan, ukuran lubang semakin melebar hingga akhirnya mencapai kondisi yang cukup parah.
Tim dari DBMSDA bersama Balai Besar Jalan Nasional DK Jakarta PUPR telah melakukan survei untuk mengevaluasi tingkat kerusakan dan menentukan langkah selanjutnya. Ridwan menyebutkan bahwa inventarisasi kerusakan menjadi langkah awal sebelum perbaikan dapat dilakukan.
Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa amblasnya jembatan disebabkan oleh derasnya aliran air kali di bawahnya. Struktur abutmen jembatan mengalami kerusakan hingga jebol, sehingga air masuk ke dalam fondasi dan mengakibatkan longsor. Tekanan air yang tinggi serta kondisi tanah yang semakin terkikis menjadi faktor utama dalam peristiwa ini.
Untuk sementara, jalur yang terdampak ditutup demi keamanan warga. Ridwan menambahkan bahwa perbaikan belum bisa langsung dilakukan karena tim masih melakukan kajian mendalam mengenai metode yang paling tepat untuk memperbaiki struktur jembatan agar lebih kokoh dan tahan terhadap derasnya aliran air di kemudian hari.
Peristiwa ini menjadi perhatian bagi pemerintah daerah untuk lebih waspada terhadap kondisi infrastruktur, terutama di wilayah yang rentan terdampak banjir. Perencanaan yang lebih matang dalam pembangunan jembatan dan sistem drainase diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang guna mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Di sisi lain, warga sekitar berharap perbaikan bisa segera dilakukan. Sebagai akses utama, jembatan ini memiliki peran penting dalam mobilitas mereka. Dengan terputusnya jalur tersebut, masyarakat terpaksa menggunakan rute alternatif yang lebih jauh, sehingga aktivitas sehari-hari menjadi terganggu.
Pemerintah Kota Bekasi diharapkan segera mengambil langkah cepat untuk menangani masalah ini. Selain memperbaiki jembatan, upaya antisipasi jangka panjang juga perlu dilakukan, seperti memperkuat struktur bangunan dan memperbaiki sistem aliran air di sekitarnya. Dengan langkah yang tepat, diharapkan kejadian serupa dapat dicegah, dan warga tidak lagi mengalami kendala dalam beraktivitas akibat rusaknya infrastruktur penting ini.