11 Agustus 2025
Bantuan Kemanusiaan Mengalir ke Gaza, Perlintasan Rafah Jadi Jalur Vital

Sumber: antaranews.com

Konten Bebas – Sejak diberlakukannya gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada 19 Januari, sebanyak 680 pasien asal Palestina yang berasal dari Jalur Gaza beserta 1.850 pendampingnya telah berhasil menyeberang ke Mesir melalui perlintasan Rafah. Informasi ini disampaikan oleh pusat pers Mesir pada Rabu (19/2).

Selain itu, lebih dari 7.000 truk yang membawa lebih dari 130.000 ton bantuan kemanusiaan serta 20.000 tenda telah dikirimkan ke Gaza melalui jalur perlintasan yang menghubungkan Mesir, Israel, dan Gaza. Bantuan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk meringankan penderitaan warga di wilayah tersebut.

Kelompok pertama yang terdiri atas pasien dan pendampingnya diketahui tiba di Mesir pada 1 Februari, setelah otoritas setempat memutuskan untuk membuka kembali perlintasan Rafah. Jalur ini merupakan satu-satunya akses langsung dari Gaza menuju Mesir, menjadikannya sangat penting dalam upaya evakuasi medis serta distribusi bantuan kemanusiaan.

Sebagai jalur utama bagi pengiriman bantuan dari Mesir, negara-negara lain, dan organisasi internasional, perlintasan Rafah memiliki peran yang krusial dalam memastikan pasokan medis, makanan, serta kebutuhan darurat lainnya dapat masuk ke Gaza.

Pembukaan kembali perlintasan tersebut dari sisi Mesir pada 19 Januari dilakukan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati oleh pihak-pihak terkait. Sementara itu, sejak Mei 2024, Israel diketahui telah mengambil kendali atas sisi perlintasan Rafah yang berada di wilayah Palestina.

Pada 4 Februari 2025, sejumlah truk yang membawa bantuan kemanusiaan terlihat menunggu di perbatasan Rafah di sisi Mesir untuk dapat memasuki Gaza. Bantuan ini diharapkan mampu membantu warga yang terdampak konflik berkepanjangan serta memberikan perlindungan bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal.

Gencatan senjata yang berlaku saat ini memberikan peluang bagi pengiriman bantuan dalam jumlah besar ke Gaza, yang sebelumnya sulit dilakukan akibat blokade dan ketegangan di wilayah tersebut. Perlintasan Rafah pun menjadi saksi bagaimana bantuan internasional terus berdatangan demi mendukung pemulihan kondisi kemanusiaan di Gaza.

Dengan meningkatnya jumlah bantuan yang dikirimkan, diharapkan kebutuhan mendesak bagi warga Gaza dapat terpenuhi, sementara upaya diplomasi terus dilakukan untuk mencapai perdamaian yang lebih stabil di kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *