11 Agustus 2025
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Masyarakat Diminta Waspada

Sumber: antaranews.com

Konten Bebas – Gunung Semeru, yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi pada Kamis pagi. Letusan tersebut mencapai ketinggian 1.100 meter di atas puncak, atau sekitar 4.776 meter di atas permukaan laut. Erupsi terjadi pada pukul 07.06 WIB dengan kolom abu yang tampak berwarna putih hingga kelabu dan memiliki intensitas sedang. Abu tersebut terpantau mengarah ke barat daya, sementara aktivitas erupsi masih terus berlangsung saat laporan ini dibuat.

Beberapa menit kemudian, pada pukul 07.20 WIB, letusan kembali terjadi. Kali ini, ketinggian kolom abu yang teramati lebih rendah dibandingkan erupsi sebelumnya, yakni sekitar 200 meter di atas puncak atau 3.876 meter di atas permukaan laut. Warna abu yang muncul masih didominasi putih hingga kelabu dengan arah penyebaran yang sama, yaitu ke barat daya.

Sejak dini hari, aktivitas vulkanik Gunung Semeru terpantau cukup tinggi. Berdasarkan laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, gunung ini mengalami lima kali letusan sepanjang Kamis pagi. Erupsi pertama terjadi pada pukul 01.56 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai 500 meter di atas puncak. Abu yang dihasilkan tampak lebih tebal dibandingkan letusan-letusan selanjutnya dan bergerak ke arah barat daya. Aktivitas vulkanik ini terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum mencapai 22 mm dan berlangsung selama 122 detik.

Beberapa jam kemudian, dua erupsi lain terjadi pada pukul 06.14 WIB dan 06.27 WIB. Namun, visual letusan pada waktu itu tidak dapat teramati secara jelas. Tak berselang lama, letusan besar kembali terjadi pada pukul 07.06 WIB dan 07.20 WIB, yang menjadi puncak aktivitas erupsi di hari tersebut.

Saat ini, status Gunung Semeru masih berada pada level Waspada. Oleh karena itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi bagi masyarakat sekitar agar tetap berhati-hati. Salah satu larangan yang ditekankan adalah aktivitas di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, tidak diperbolehkan dalam radius delapan kilometer dari pusat erupsi.

Di luar jarak tersebut, warga juga dilarang beraktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai Besuk Kobokan. Larangan ini diberlakukan karena adanya potensi perluasan awan panas serta aliran lahar yang bisa mencapai hingga 13 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga tidak diperbolehkan, mengingat kawasan ini sangat berbahaya dan berisiko tinggi terhadap lontaran batu pijar.

PVMBG turut mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, serta lahar hujan yang bisa mengalir melalui sungai dan lembah yang berhulu di puncak gunung. Beberapa aliran sungai yang berpotensi terdampak meliputi Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan juga berisiko terpapar material vulkanik jika hujan deras mengguyur kawasan tersebut.

Mengingat aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang masih tinggi, masyarakat diminta untuk tetap siaga dan mengikuti setiap instruksi dari pihak berwenang. Informasi terbaru terkait status gunung ini sebaiknya selalu dipantau melalui kanal resmi agar masyarakat tidak terjebak dalam berita simpang siur yang beredar.

Keselamatan menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi seperti ini. Oleh karena itu, warga yang berada di sekitar wilayah rawan bencana diharapkan untuk selalu bersiap siaga dan segera mengungsi jika aktivitas vulkanik semakin meningkat. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, dampak dari erupsi Gunung Semeru dapat diminimalkan dan keselamatan masyarakat dapat tetap terjaga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *