11 Agustus 2025
Pertamina Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Sumber: antaranews.com

Konten Bebas – PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga ketahanan energi nasional dengan mempersiapkan kebutuhan energi masyarakat dari hulu hingga hilir. Langkah ini menjadi bagian dari upaya perusahaan untuk memastikan pasokan energi tetap terjaga di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI, Wakil Direktur Utama Pertamina, Wiko Migantoro, menyampaikan bahwa transformasi yang dilakukan oleh perusahaan menjadi salah satu faktor utama yang mendorong keberhasilan Pertamina dalam tumbuh dan berkembang di tengah tantangan global.

Wiko menjelaskan bahwa restrukturisasi holding dan subholding yang dijalankan perusahaan telah menjadikan Pertamina lebih ramping dan tangkas dalam merespons dinamika industri energi. Transformasi tersebut terbukti berhasil mengoptimalkan kinerja operasional dan finansial di seluruh lini usaha yang dimiliki oleh Pertamina Group.

Sebagai bagian dari langkah strategis menuju 2025, Pertamina telah mengembangkan strategi yang disebut Dual Growth Strategy. Strategi ini berfokus pada dua aspek utama. Pertama, perusahaan akan mengoptimalkan bisnis lama (legacy business) dengan cara meningkatkan produksi di sektor hulu, memperkuat fleksibilitas kilang, memperluas bisnis ritel, serta mempercepat pengembangan bisnis rendah karbon. Fokus pada pertumbuhan ekosistem biofuel, perluasan kapasitas energi panas bumi (geothermal), hilirisasi produk kimia, dan pengembangan sektor karbon rendah menjadi prioritas utama.

Dalam perannya menjaga ketahanan energi nasional, Pertamina mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas dari blok domestik. Wiko menegaskan bahwa pada 2025, peningkatan produksi migas akan difokuskan melalui program optimalisasi aset eksisting. Upaya ini mencakup pengembangan lapangan baru, penerapan teknologi enhanced oil recovery (EOR), percepatan produksi dari temuan eksplorasi, serta penambahan cadangan migas ekonomis melalui kegiatan organik dan pembahasan fiskal bersama pemerintah.

Target produksi minyak domestik pada 2025 ditetapkan sebesar 416 ribu barel per hari (MBOPD), meningkat 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, produksi gas domestik diperkirakan mencapai 2.536 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), naik 3 persen dari tahun sebelumnya.

Di sektor pengolahan, Pertamina berencana meningkatkan kapasitas intake kilang menjadi 334 juta barel, mengalami pertumbuhan 3 persen dari tahun sebelumnya. Strategi ini mencakup program peremajaan kilang, peningkatan hasil produk bernilai tinggi, pengadaan bahan baku minyak mentah (crude) yang kompetitif, serta penyelesaian proyek Refinery Development Master Plan (RDMP).

Untuk sektor hilir, Pertamina menargetkan distribusi BBM, non-BBM, dan petrokimia mencapai 106 juta kiloliter (KL), yang menunjukkan peningkatan 1 persen dibandingkan tahun 2024.

Melalui Subholding Integrated Marine Logistics (IML), perusahaan akan menambah armada kapal dengan tujuan meningkatkan volume kargo domestik. Pada 2025, volume pengangkutan domestik ditargetkan naik 2 persen menjadi 102 juta KL. Di sisi lain, penyaluran gas juga direncanakan meningkat menjadi 958 BBTUD, atau bertambah 12 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut akan didukung dengan pengembangan jaringan gas rumah tangga dan peningkatan permintaan dari pelanggan eksisting.

Di sektor energi terbarukan, Subholding Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) menargetkan peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih sebesar 2 persen, menjadi 2.602 megawatt (MW). Capaian ini akan didukung oleh operasional panas bumi di Lumut Balai 2 dan produksi listrik bersih dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa I.

Dalam rapat tersebut, Komisi XII DPR RI memberikan apresiasi atas komitmen Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional. Pimpinan RDP, Bambang Patijaya, meminta agar Pertamina melalui subholding-nya dapat menjaga pasokan distribusi BBM dan LPG 3 kg, terutama selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H. Selain itu, penyelesaian proyek RDMP diharapkan bisa segera diselesaikan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

Dengan berbagai strategi yang telah disusun, Pertamina menunjukkan keseriusannya dalam mendukung ketahanan energi nasional, sembari beradaptasi dengan tantangan global melalui pengembangan energi bersih dan efisiensi operasional di seluruh lini bisnisnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *