
Sumber: freepik.com
Konten Bebas – Presiden Prancis Emmanuel Macron dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat guna mengadakan pertemuan dengan Presiden AS, Donald Trump. Menurut Delegasi Menteri Prancis untuk Urusan Eropa, Benjamin Haddad, kunjungan ini akan difokuskan pada dua isu utama: krisis Ukraina dan kebijakan tarif yang akan diberlakukan oleh pemerintahan Trump terhadap produk-produk asal Eropa.
Dalam pernyataannya pada Kamis (20/2), Haddad menegaskan bahwa Macron telah melakukan dua kali pembicaraan dengan Trump dalam pekan yang sama terkait situasi di Ukraina. Ia mengungkapkan bahwa pendekatan yang diambil oleh Prancis berfokus pada menjaga komunikasi yang terbuka dengan pemerintah AS, sehingga suara masyarakat Eropa tetap didengar di tengah negosiasi internasional yang sedang berlangsung.
Macron direncanakan akan menegaskan kepada Trump bahwa masa depan Ukraina seharusnya tidak bisa ditentukan tanpa melibatkan rakyat Ukraina itu sendiri. Selain itu, ia juga akan menyoroti pentingnya keamanan Eropa, yang menurutnya tidak dapat dinegosiasikan tanpa melibatkan masyarakat Eropa secara langsung. Benjamin Haddad menambahkan bahwa kontribusi yang telah diberikan oleh Eropa kepada Ukraina jauh lebih besar dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Amerika Serikat, sehingga Eropa memiliki hak penuh untuk berperan aktif dalam proses penyelesaian konflik tersebut.
Isu lain yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut adalah kebijakan tarif perdagangan. Pemerintahan Trump telah berencana untuk memberlakukan tarif baru terhadap berbagai produk Eropa, yang dinilai oleh pemerintah Prancis dapat memicu ketegangan dagang. Haddad memperingatkan bahwa kebijakan proteksionisme dan perang dagang bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh siapa pun, termasuk pihak Eropa.
Dalam upaya menghadapi tantangan ini, Macron telah mengadakan dua pertemuan penting dengan mitra-mitra Eropa dan non-Eropa sepanjang pekan tersebut. Tujuan dari pertemuan tersebut adalah untuk menyusun sikap yang terkoordinasi mengenai krisis Ukraina. Hasil dari diskusi tersebut mengarah pada kesepakatan bahwa setiap upaya perdamaian harus melibatkan partisipasi aktif Ukraina dan Eropa sebagai pihak yang terkena dampak langsung dari konflik tersebut.
Selain itu, Prancis menilai bahwa hubungan perdagangan antara Eropa dan Amerika Serikat seharusnya didasarkan pada prinsip keadilan dan saling menghormati. Oleh karena itu, Macron akan berupaya mengedepankan dialog yang konstruktif untuk mencegah terjadinya perang dagang yang dapat merugikan kedua belah pihak.
Pemerintah Prancis berharap bahwa kunjungan Macron ke Amerika Serikat dapat memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Selain itu, kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi dialog yang lebih produktif mengenai isu-isu global yang membutuhkan kolaborasi erat, seperti stabilitas di kawasan Eropa Timur dan perdagangan internasional yang adil.
Melalui upaya diplomatik ini, Prancis ingin memastikan bahwa kepentingan Eropa tetap diperhitungkan dalam setiap kebijakan internasional yang diambil oleh Amerika Serikat. Macron juga berencana untuk menegaskan pentingnya kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, termasuk konflik geopolitik dan ketidakstabilan ekonomi dunia.
Dengan kunjungan ini, diharapkan hubungan antara Prancis, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa lainnya dapat terjalin lebih erat, sehingga tercipta solusi damai yang berkelanjutan bagi Ukraina dan keseimbangan perdagangan internasional yang lebih adil.