11 Agustus 2025
Peningkatan Ekspor Ikan Botia Jambi

Sumber: beritaja.com

Konten Bebas – Badan Karantina Indonesia, melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi, terus berupaya mendukung kelancaran distribusi komoditas perikanan, khususnya ikan Botia (Botia macracantha). Sebagai ikan endemik Jambi yang memiliki daya tarik tinggi di pasar domestik dan internasional, peningkatan lalu lintas ikan ini menjadi fokus utama dalam menjaga keberlanjutan ekonomi sektor perikanan di daerah tersebut.

Berdasarkan data Best Trust (Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology), jumlah ikan Botia yang telah difasilitasi oleh Karantina Jambi untuk dikirim ke luar daerah sepanjang tahun 2024 mencapai 60.810 ekor. Kepala Karantina Jambi, Sudiwan Situmorang, menyebutkan bahwa ikan-ikan tersebut terbagi dalam dua jenis, yaitu Green Botia sebanyak 8.929 ekor dan Botia asli sebanyak 51.881 ekor, dengan nilai ekonomi yang ditaksir mencapai Rp70,2 juta.

Pada Januari hingga pertengahan Februari 2025, jumlah ikan Botia yang tercatat dalam lalu lintas perdagangan meningkat signifikan, mencapai 25.700 ekor dengan nilai ekonomi sebesar Rp29,95 juta. Angka ini menunjukkan tren peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, di mana pada awal tahun 2024 hanya tercatat sebanyak 7.806 ekor ikan Botia yang dikirim dengan frekuensi pengiriman sebanyak 12 kali serta nilai ekonomi sebesar Rp10,15 juta.

Menurut Sudiwan, peningkatan ini menandakan adanya perkembangan dalam produksi ikan Botia, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi pelaku usaha perikanan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing komoditas unggulan Jambi. Ia juga menegaskan bahwa ikan Botia menjadi salah satu komoditas perikanan yang sangat diminati, terutama oleh pengepul di Jakarta dan Bandung. Dari kedua kota tersebut, ikan Botia selanjutnya dikirim ke berbagai negara tujuan sebagai produk ekspor unggulan.

Sebelum didistribusikan ke berbagai daerah, ikan Botia yang berasal dari perairan alami Sungai Batanghari melalui proses pembesaran terlebih dahulu di Instalasi Karantina Ikan (IKI). Instalasi ini merupakan binaan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Jambi, yang bertugas memastikan bahwa setiap ikan memenuhi standar kesehatan sebelum dikirim. Proses karantina dilakukan secara ketat guna menjaga kualitas ikan serta mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengancam keberlangsungan ekosistem perikanan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya pelestarian keanekaragaman hayati (biodiversity), yang bertujuan untuk menjaga ekosistem serta menjamin keberlanjutan perdagangan ikan hias di masa depan. Dengan demikian, tidak hanya aspek ekonomi yang diperhatikan, tetapi juga keseimbangan lingkungan yang tetap dijaga.

Di kalangan pecinta ikan hias, Botia dikenal dengan nama Clown Loach atau Tiger Botia. Ikan yang termasuk dalam keluarga Botiidae dan genus Chromobotia ini sangat populer di dunia akuarium dan aquascape. Nama “badut” pada Clown Loach berasal dari kombinasi warna cerah dan garis tubuhnya yang menyerupai motif kostum badut sirkus. Sifatnya yang lincah dan menghibur di dalam akuarium menjadikan ikan ini favorit di kalangan penghobi ikan hias.

Sebagai salah satu komoditas ekspor unggulan Jambi, ikan Botia memiliki potensi besar untuk terus berkembang. Dengan adanya dukungan dari Badan Karantina Indonesia, diharapkan ekspor ikan ini semakin meningkat, sekaligus menjaga kualitasnya agar tetap diminati di pasar global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *